Don dan Maxine Simpson membuat dunia terharu dengan kisah cinta mereka yang begitu menyentuh. Pasangan ini bertemu pada tahun 1950-an di sebuah arena bowling dan kemudian menghabiskan 62 tahun berikutnya dengan hidup bersama. Pasangan ini kerap melakukan tur keliling dunia bersama dan akhirnya memutuskan menetap di Bakersfield, California, setelah mengadopsi dua anak.
Maxine pun hidup bahagia bersama suaminya, Don, yang bekerja sebagai seorang insinyur sipil. Cucu mereka, Melissa Sloan, baru-baru ini berbagi foto kebersamaan Don dan Maxine Simpson kepada publik, termasuk foto hitam dan putih yang menggambarkan saat mereka berpegangan tangan yang diambil ketika mereka melewati saat-saat terakhir mereka bersama.
Don Simpson dan istrinya, Maxine, telah menikah selama 62 tahun, dan Don meninggal empat jam setelah istrinya pada 21 Juli lalu. Mereka meninggal dalam keadaan berbaring di samping satu sama lain. Maxine, 87, diketahui menderita kanker dan suaminya, 90, Dua pekan lalu, Don dibawa ke rumah sakit setelah tulang pinggulnya patah akibat terjatuh di rumahnya.
Di rumah sakit, kondisi kesehatan Don malah terus menurun. Pada saat yang sama, penyakit kanker yang sudah dilawan Maxine selama bertahun-tahun juga memburuk.
“Saya menelepon kakak perempuan saya. Saya katakan kita memiliki satu kesempatan untuk membuat mereka bersama,” ujar Melissa. Di rumah sakit, Melissa dan keluarganya meminta agar pihak rumah sakit mengizinkan agar Don dan Maxine dibawa pulang agar bisa terus bersama.
Akhirnya, mereka dibawa pulang dan ditempatkan di sebuah ruangan di kediaman keluarga.”Kami tempat kan mereka berdua di dalam satu kamar. Nenek kemudian terbangun dan melihat kakek. Dia kemudian memegang tangan kakek dan mengetahui bahwa mereka ada bersama-sama,” kenang Melissa. Tak lama setelah memegang tangan suaminya, Maxine menghembuskan napasnya yang terakhir. Beberapa jam kemudian, Don menyusul istri tercintanya.
“Kakek meninggal dunia empat jam setelah nenek. Sangat luar biasa, ini merupakan kisah cinta yang sesungguhnya,” ujar Melissa. “Don sangat memuja istrinya. Dia mencintainya sampai ke ujung dunia.”