Elegi Komidi Putar
Malam terlihat nampak erotis di sepetak tanah lapang itu. Bagaimana tidak? Gemerlap lampu memendar terang … Selengkapnya
Malam terlihat nampak erotis di sepetak tanah lapang itu. Bagaimana tidak? Gemerlap lampu memendar terang … Selengkapnya
Angin kemalangan menggulung debu-debu ke angkasa pada hari ke-826 sejak hujan terakhir mengguyur Hutan Sendi. … Selengkapnya
Dia menatapku dengan bosan dan ragu. Menawariku minum dengan sorot antara merasa iba, malas, tapi … Selengkapnya
Kabut masih mengambang di Pegunungan Muria. Mengambang dan melayang menuruni bukit-bukit, menyelimuti pepohonan. Ia membungkus … Selengkapnya
Tuuuutttttt…!! Suara kereta memecah keramaian didalam rangkaian gerbong berjalan ini, detakan roda besi yang berputar … Selengkapnya
Selalu setiap malam Jum’at, Mardi membakar kemenyan dalam kamar. Bunga-bunga mawar kesukaan Mastini ditabur di … Selengkapnya
Lama setelah Kiai Haji Robani mangkat, Pesantren Hajar Aswad di kampung kami tak lagi memiliki … Selengkapnya
Gadis ini mencengkram erat kepalanya. Di tengah hujan, dia masih harus mengalami perdebatan sengit antara … Selengkapnya
“Dengarkan, dengarkan saya!” Tak ada yang memperhatikan, semua ramai. Sujud mengerjap, kumis tebal mirip kumis … Selengkapnya
MINGGU itu kami berada di rumah. Seperti biasa, aku sibuk mengurus bunga-bunga. Meskipun halamannya kecil, … Selengkapnya
Gadis berambut abu itu menatap langit begitu lama—seakan ada atraksi menarik yang sayang untuk dilewatkan—sambil … Selengkapnya
Sebelum menjelma sebatang mawar, lampau, aku hanya seorang perempuan tua penjual kembang yang selalu sepi … Selengkapnya